Pada dewasa ini Benteng Republik Indonesia selalu menganjurkan pada rakyat dengan berbagai-bagai alat propaganda, agar rakyat menolak naskah Linggarjati dengan jalan tidak sportif waktu mengadakan rapat-rapat tertutup umum mereka menghasut pada rakyat. Untung pihak (dari) sayap kiri, dengan tenang dapat menentramkan rakyat yang telah dihasut oleh Benteng Republik Indonesia. Ta…Latihan-latihan diadakan dengan besar-besaran di Tulungagung dan Lodoyo (Blitar), seakan-akan guna “machtvertoon”. Ajaibnya tuan asisten wedono kota Tulungagung (T.Harjosumarto) turut aktif memimpin latihan Benteng Republik Indonesia tersebut di kota Tulungagung.Apa karena beliau anggota Masyumi?.
Rapat yang diadakan oleh B.R. di kecamatan-kecamatan, para pemimpin-pemimpin sdr Sahono dan B.P.R.I tidak mengadakan penerangan kepada rakyat, bahkan sebaliknya, rakyat dihasutnya, agar tidak percaya kepada alat-alat pemerintahannya. Dari pihak Masyumi cs serta G.P.P.I.nya, menganjurkan kepada anggotanya agar bersiap-siap serta mulai membuat senjata tajam. Anjuran ini dari sdr Moh Sarjan, (Masyumi) pusat daerah Kediri. Sdr. Moh Machim (kepala pengulu daerah Kediri) menyuruh kepada anggota-anggotanya Masyumi seluruhnya, untuk mengumpulkan uang buat membeli senjata api. (mengumpulkan uang). Sdr. Moch. Machinlok yang akan membeli dari……(tentara). Rapat-rapat dari Barisan Banteng B.P.R.I., Masyumi tertutup. Dengan penjagaan kuat (Tomigen, karabijn dan lain lain) diadakannya. Benteng Republik Indonesia juga dikunjungi oleh pucuk pimpinannya pula mengadakan rapat rahasia.tsb.
Akibatnya: rakyat bayak yang gelisah! Untung pihak kiri, dapat juga menghilangkan suara juga gelap tadi hingga naskah dapat ditandatangani.
Ekonomi. Partai politik Masyumi dan badan-badan yang mempunyai badan usaha mengacaukan masyarakat seluruhnya. Pokok tujuan dari badan-badan usaha tersebut. Ialah mencari untung, sebanyak-banyaknya. Untuk kemakmuran sendiri partai badannya sendiri. Nasib rakyat tidak dipikirkan sama sekali.
Bukti.
Daerah Kediri termashur tentang hal pengeluaran kedele. Akan tetapi pada waktu ini rakyat tidak punya bibit kedele, karena habis dijual badan-badan tersebut. Bersaingan membeli bahan-bahan tersebut. Siapa yang dapat membeli bahan-bahan lebih tinggi, itulah yang dapat! Maka akibatnya, tidak badan bersaingan dengan badan saja, akan tetapi badan bersaingan pula dengan rakyat yang tak beruang banyak. Maka rakyatlah yang selalu menjadi korban dalam badan-badan partai yang mempunyai badan usaha.
Rakyat telah menjadi korban dari badan-badan tersebut. Ditambah pula, Masyumi memungut uang dari rakyat, untuk sokongan ini sokongan itu.
Rakyat desa dianggapnya semua menjadi anggota Masyumi, karena beragama Islam. Tidak perlu ada tanda anggota, tidak perlu mendapat pimpinan dari Masyumi, tetapi berhubung mereka beragam Islam, mechanis (harus) menjadi anggota Masyumi.
Maka tarikan uang harus dijalankan. Dengan singkat pegawai-pegawai dari jawatan kemakmuran karesidenan kabupaten-kabupaten juga belum dapat memutarkan rodanya kemana urusan rakyat, hingga tentram dan sebagainya.
Pula jalannya P.M.R.-P.B.B.M. tidak lancar. Rakyat tidak puas kepada beleidnya pimpinan jawatan tersebut. Dalam pembagaiannya P.P.B.M. masih sangat dipengaruhi oleh perseorangan juga berkapital. Pimpinan jawatan P.P.B.M. dari pusat karesidenan hingga kabupaten-kabupaten tidak mau-suka berhubungan dengan P.P. Perekonomian karesidenan dan kabupaten, dan perlu diadakan pemberian.
Sosial.
Partai-partai badan belum sampai meningkat ke jurusan ini. Pada umumnya baru Pesindo B.T.I. membantu P.G.R.I. yang telah mengadakan pemberantasan buta huruf. Pesindo mengadakan asrama buat para pengemis. Akan tetapi, berhubung keuangan Pesindo tidak mencukupi, maka jalannya perhatian bantuan dari yang berwajib perlu ada. Jawatan sosial karesidenan kabupaten-kabupaten kebanyakan masih sangat burogras Tulungagung yang agak banyak initiative tapi kerap kali mendapat tekanan dari jawatan sosial karesidenan.
Jawatan koperasi belum dapat jalan sama sekali. Jawatan koperasi kabupaten selalu menunggu-nunggu instruksi dari karesidenan, akan tetapi hingga kini, jawatan tersebut. Masih tetap dingin (pasif).
¬¬¬¬¬-------------------------------OOOOOOOO----------------------------
Lanjutan.
Hal penukaran kain Hindia, tidak memuaskan hati rakyat. Sebab, kain sangat kurangnya diterima oleh rakyat petani, akan tetapi dipasar-pasar petani melihat, yang kain serupa kain dari India tadi banyak dijual orang.
--------------------------------OOOOOOOO----------------------------
Suasana bulan IV-V.
Politik.
Partai Masyumi dalam relaliteitnya tidak merupakan partai politik yang sejati. Buktinya, dimana-mana tidak pernah ada kursus-kursus politik. Akan tetapi hanya pengajian Qur’an saja. Dan diterjemahkan dalam bahasa daerah Indonesia. Dan disitu diterang-terangkan yang didalam Qur’an itu penuh dengan pelajaran politik. Orang Islam seharusnya hanya kenal pada satu politik saja, ialah politik dalam Qur’an. Dan politik Masyumi itu politik yang dikehendaki oleh tuhan. Maka, belalah politik dalam Qur’an, belalah politik dalam Masyumi tiap-tiap umat Islam tentu akan rela berkorban (mati) membela politik dalam Qur’an, ialah partai politik Masyumi. Dan berhubung di Indonesia sini banyak partai-partai politik lain-lainnya yang tidak dengan Qur’an itu tentu akan merintangi partai politik masyumi. Apa umat Islam jka mati nanti ingin turut Lenin atau Islam? Ataukah mau turut dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Dan pada soal ini banyak sekali partai-partai politik yang akan turut Lenin dan Stalin. Maka awaslah, jangan sampai ada yang tergelincir dan dipikul oleh penganut-penganutnya Lenin dan Stalin. Dan belalah paham Masyumi dengan darahmu. Ditiap-tiap kecamatan dianjurkan oleh para pemimpin Masyumi, supaya tiap-tiap anggota Masyumi menyediakan senjata tajam, untuk bersedia perang saudara. Dan pada waktu ini, telah banyak yang mempunyai pedang besar.
Hasutan.
Di daerah Tulungagung ada terjadi perkebunan Tumpak Marga dibakar oleh orang, karena hasutan dari anggota B.P.R.I. yang bernama Juahir-Jualim menghasut pula anggota Masyumi G.P.P.I. dengan barisan-barisannya, untuk menggempur Pamong Projo dan Polisi. Pada tanggal 4 bulan 5 1947 kawat tilpun ke 4 jurusan diputus oleh pengikutnya. Pada waktu itu daerah kawedanan Campurdarat genting sekali. Terpaksa pihak polisi minta bantuan dari Kediri. Pihak polisi dibantu oleh pihak biro perjuangan giat untuk menenangkan daerah Campudarat tersebut. Akan tetapi, bupati baru (anggota Masyumi) setelah diberi tahu hal kejadian Campurdarat jg…Masyumi dan G.P.P.I. nya mengadakan persiapan guna menggempur P.P dan politik dengan terang-terangan menjalankan sikap politik. Bupati menegaskan yang masa Masyumi baik! Kepala politik memberi bukti-bukti yang sah kepada bupati. Bupati kelihatan bingung. Atas desakan B.P.xxx. di Campurdarat diadakan penerangan penerangan terdiri dari B.P., biro perjuangan Masyumi dan D.P.P. adapun yang dikumpulkan ialah para pemimpin-pemimpin daerah Campurdarat. Hingga kini rakyat kelihatan aman kembali, tetapi Juahir yang telah memberi ultimatum para pihak kepolisian untuk menyerah dan selanjutnya akan dilucuti. Juahir dapat meloloskan diri, hingga kini belum tertangkap.
Hal biro perjuangan.
Dalam daerah Kediri seluruhya B.R. mendapat rintangan dan B.Bant R.I. B.P.R.I. lebih dari pihak Masyumi. Masyumi mengadakan ancaman terhadap anggota B.P. dengan bermacam ancaman. Pada bulan ini Masyumi membagi para anggotanya kopi di daerah Tulungagung, karena Masyumi bisa dapat mendatangkan kopi dari daerah Malang sebanyak 50 ton. Pada waktu membagi bahan tersebut sementara anggota pengungsi. Masyumi mengelurkan perkataan seperti berikut: pemerintah tidak menjamin rakyatnya, akan tetapi Masyumi selalu memikirkan kekurangan rakyatnya. Dengan jalan perekonomian masyumi dapat mengurangi kepercayaan rakyat terhadap pemerintahannya. Perkebunan Tumpak Marga yang dibakar itu atas hasutan pemimpin B.P.R.I. (Juahir yang juga menjabat polisi Negara di Campurdarat menderita kerugian yang berupa: 1. Kopra
2. Karet 3…..4….dll.
Apa pemerinah tidak dapat mengeluarkan premi untuk menangkap Jual yang sungguh menurut sepak terjangnya menjadi alat dari musuh.
Alasan-alasannya.
1. Sebagai polisi Negara yang harus menjaga keamanan negara dan rakyatnya, menghasut rakyat agar mencari kelapa-kelapa di perkebunan itu.
2. Perkebunan tersebut hingga dibakar orang.
3. Menghasut rakyat dan Masyumi dan G.P.I.I.nya untuk menyerbu polisi negara dan P.Projo.
4. Kawat tilpun kejurusan Tulungagung, Besuki, Kampak-Bandung dan Popoh (pantai selatan) diputuskan.
5. Pemimpin pada tanggal 4-5-1947 sekira jam 21 ± 2000 orang bersenjata tajam untuk menyerbu kl 15 orang polisi Negara yang menjaga di Tumpak Marga serta memberi ultimatum (surat) supaya polisi negara suka menyerahkan diri dengan senjata-senjatanya, serta diajak menyerbu ke Campurdarat. (Polisi Negara-P.Projo).
6. Pantai selatan perhubungan tilpun diputuskan. Sesungguhnya pemerintah cukup alasan-alasan untuk menuntut dan menangkap polisi Juahir tersebut. Karena, segala juga diperbuat tadi (pasal I-VI) itulah perbuatan mata-mata musuh. Dengan jalan manghasut rakyat dengan mengacau garis belakang, maka keadaan perekonomian rakyat agak kac…pula. (sosial perikas bulan III).
Kesimpulan:
Masyumi seluruhnya menjalankan politik pemecah belah, sehingga rakyat dengan dengan rakyat. Sdr.Moh Sarjan dari pusat daerah Masyumi k…yang menjalankan rol yang terpenting. (biografi Moh Sarjanakan menusul). Di daerah Pare Blitar, Tulungagung) Kawedanan Campurdarat, Trenggalek kawedanan Campurdarat, Bandung-Besuku dan Pakel, Durenan) rakyat dipecah belah.
-------------------OOOOOOOOO--------------------
NB. Sumber naskah berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
yang diambil pada bulan Desember tahun 2009. Lalu diketik ulang oleh penulis (Achmad Bachrudin) dengan merubah sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), tetapi tidak merubah sedikitpun kata di dalamnya. Memang terdapat perbedaan dalam penggunaan gaya bahasa, mengingat naskah tersebut ditulis sekitar tahun 1947.
Tambahan dari penulis:
Machtvertoon (dari Bhs Belanda) : Pameran kekuasaan
Rapat yang diadakan oleh B.R. di kecamatan-kecamatan, para pemimpin-pemimpin sdr Sahono dan B.P.R.I tidak mengadakan penerangan kepada rakyat, bahkan sebaliknya, rakyat dihasutnya, agar tidak percaya kepada alat-alat pemerintahannya. Dari pihak Masyumi cs serta G.P.P.I.nya, menganjurkan kepada anggotanya agar bersiap-siap serta mulai membuat senjata tajam. Anjuran ini dari sdr Moh Sarjan, (Masyumi) pusat daerah Kediri. Sdr. Moh Machim (kepala pengulu daerah Kediri) menyuruh kepada anggota-anggotanya Masyumi seluruhnya, untuk mengumpulkan uang buat membeli senjata api. (mengumpulkan uang). Sdr. Moch. Machinlok yang akan membeli dari……(tentara). Rapat-rapat dari Barisan Banteng B.P.R.I., Masyumi tertutup. Dengan penjagaan kuat (Tomigen, karabijn dan lain lain) diadakannya. Benteng Republik Indonesia juga dikunjungi oleh pucuk pimpinannya pula mengadakan rapat rahasia.tsb.
Akibatnya: rakyat bayak yang gelisah! Untung pihak kiri, dapat juga menghilangkan suara juga gelap tadi hingga naskah dapat ditandatangani.
Ekonomi. Partai politik Masyumi dan badan-badan yang mempunyai badan usaha mengacaukan masyarakat seluruhnya. Pokok tujuan dari badan-badan usaha tersebut. Ialah mencari untung, sebanyak-banyaknya. Untuk kemakmuran sendiri partai badannya sendiri. Nasib rakyat tidak dipikirkan sama sekali.
Bukti.
Daerah Kediri termashur tentang hal pengeluaran kedele. Akan tetapi pada waktu ini rakyat tidak punya bibit kedele, karena habis dijual badan-badan tersebut. Bersaingan membeli bahan-bahan tersebut. Siapa yang dapat membeli bahan-bahan lebih tinggi, itulah yang dapat! Maka akibatnya, tidak badan bersaingan dengan badan saja, akan tetapi badan bersaingan pula dengan rakyat yang tak beruang banyak. Maka rakyatlah yang selalu menjadi korban dalam badan-badan partai yang mempunyai badan usaha.
Rakyat telah menjadi korban dari badan-badan tersebut. Ditambah pula, Masyumi memungut uang dari rakyat, untuk sokongan ini sokongan itu.
Rakyat desa dianggapnya semua menjadi anggota Masyumi, karena beragama Islam. Tidak perlu ada tanda anggota, tidak perlu mendapat pimpinan dari Masyumi, tetapi berhubung mereka beragam Islam, mechanis (harus) menjadi anggota Masyumi.
Maka tarikan uang harus dijalankan. Dengan singkat pegawai-pegawai dari jawatan kemakmuran karesidenan kabupaten-kabupaten juga belum dapat memutarkan rodanya kemana urusan rakyat, hingga tentram dan sebagainya.
Pula jalannya P.M.R.-P.B.B.M. tidak lancar. Rakyat tidak puas kepada beleidnya pimpinan jawatan tersebut. Dalam pembagaiannya P.P.B.M. masih sangat dipengaruhi oleh perseorangan juga berkapital. Pimpinan jawatan P.P.B.M. dari pusat karesidenan hingga kabupaten-kabupaten tidak mau-suka berhubungan dengan P.P. Perekonomian karesidenan dan kabupaten, dan perlu diadakan pemberian.
Sosial.
Partai-partai badan belum sampai meningkat ke jurusan ini. Pada umumnya baru Pesindo B.T.I. membantu P.G.R.I. yang telah mengadakan pemberantasan buta huruf. Pesindo mengadakan asrama buat para pengemis. Akan tetapi, berhubung keuangan Pesindo tidak mencukupi, maka jalannya perhatian bantuan dari yang berwajib perlu ada. Jawatan sosial karesidenan kabupaten-kabupaten kebanyakan masih sangat burogras Tulungagung yang agak banyak initiative tapi kerap kali mendapat tekanan dari jawatan sosial karesidenan.
Jawatan koperasi belum dapat jalan sama sekali. Jawatan koperasi kabupaten selalu menunggu-nunggu instruksi dari karesidenan, akan tetapi hingga kini, jawatan tersebut. Masih tetap dingin (pasif).
¬¬¬¬¬-------------------------------OOOOOOOO----------------------------
Lanjutan.
Hal penukaran kain Hindia, tidak memuaskan hati rakyat. Sebab, kain sangat kurangnya diterima oleh rakyat petani, akan tetapi dipasar-pasar petani melihat, yang kain serupa kain dari India tadi banyak dijual orang.
--------------------------------OOOOOOOO----------------------------
Suasana bulan IV-V.
Politik.
Partai Masyumi dalam relaliteitnya tidak merupakan partai politik yang sejati. Buktinya, dimana-mana tidak pernah ada kursus-kursus politik. Akan tetapi hanya pengajian Qur’an saja. Dan diterjemahkan dalam bahasa daerah Indonesia. Dan disitu diterang-terangkan yang didalam Qur’an itu penuh dengan pelajaran politik. Orang Islam seharusnya hanya kenal pada satu politik saja, ialah politik dalam Qur’an. Dan politik Masyumi itu politik yang dikehendaki oleh tuhan. Maka, belalah politik dalam Qur’an, belalah politik dalam Masyumi tiap-tiap umat Islam tentu akan rela berkorban (mati) membela politik dalam Qur’an, ialah partai politik Masyumi. Dan berhubung di Indonesia sini banyak partai-partai politik lain-lainnya yang tidak dengan Qur’an itu tentu akan merintangi partai politik masyumi. Apa umat Islam jka mati nanti ingin turut Lenin atau Islam? Ataukah mau turut dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Dan pada soal ini banyak sekali partai-partai politik yang akan turut Lenin dan Stalin. Maka awaslah, jangan sampai ada yang tergelincir dan dipikul oleh penganut-penganutnya Lenin dan Stalin. Dan belalah paham Masyumi dengan darahmu. Ditiap-tiap kecamatan dianjurkan oleh para pemimpin Masyumi, supaya tiap-tiap anggota Masyumi menyediakan senjata tajam, untuk bersedia perang saudara. Dan pada waktu ini, telah banyak yang mempunyai pedang besar.
Hasutan.
Di daerah Tulungagung ada terjadi perkebunan Tumpak Marga dibakar oleh orang, karena hasutan dari anggota B.P.R.I. yang bernama Juahir-Jualim menghasut pula anggota Masyumi G.P.P.I. dengan barisan-barisannya, untuk menggempur Pamong Projo dan Polisi. Pada tanggal 4 bulan 5 1947 kawat tilpun ke 4 jurusan diputus oleh pengikutnya. Pada waktu itu daerah kawedanan Campurdarat genting sekali. Terpaksa pihak polisi minta bantuan dari Kediri. Pihak polisi dibantu oleh pihak biro perjuangan giat untuk menenangkan daerah Campudarat tersebut. Akan tetapi, bupati baru (anggota Masyumi) setelah diberi tahu hal kejadian Campurdarat jg…Masyumi dan G.P.P.I. nya mengadakan persiapan guna menggempur P.P dan politik dengan terang-terangan menjalankan sikap politik. Bupati menegaskan yang masa Masyumi baik! Kepala politik memberi bukti-bukti yang sah kepada bupati. Bupati kelihatan bingung. Atas desakan B.P.xxx. di Campurdarat diadakan penerangan penerangan terdiri dari B.P., biro perjuangan Masyumi dan D.P.P. adapun yang dikumpulkan ialah para pemimpin-pemimpin daerah Campurdarat. Hingga kini rakyat kelihatan aman kembali, tetapi Juahir yang telah memberi ultimatum para pihak kepolisian untuk menyerah dan selanjutnya akan dilucuti. Juahir dapat meloloskan diri, hingga kini belum tertangkap.
Hal biro perjuangan.
Dalam daerah Kediri seluruhya B.R. mendapat rintangan dan B.Bant R.I. B.P.R.I. lebih dari pihak Masyumi. Masyumi mengadakan ancaman terhadap anggota B.P. dengan bermacam ancaman. Pada bulan ini Masyumi membagi para anggotanya kopi di daerah Tulungagung, karena Masyumi bisa dapat mendatangkan kopi dari daerah Malang sebanyak 50 ton. Pada waktu membagi bahan tersebut sementara anggota pengungsi. Masyumi mengelurkan perkataan seperti berikut: pemerintah tidak menjamin rakyatnya, akan tetapi Masyumi selalu memikirkan kekurangan rakyatnya. Dengan jalan perekonomian masyumi dapat mengurangi kepercayaan rakyat terhadap pemerintahannya. Perkebunan Tumpak Marga yang dibakar itu atas hasutan pemimpin B.P.R.I. (Juahir yang juga menjabat polisi Negara di Campurdarat menderita kerugian yang berupa: 1. Kopra
2. Karet 3…..4….dll.
Apa pemerinah tidak dapat mengeluarkan premi untuk menangkap Jual yang sungguh menurut sepak terjangnya menjadi alat dari musuh.
Alasan-alasannya.
1. Sebagai polisi Negara yang harus menjaga keamanan negara dan rakyatnya, menghasut rakyat agar mencari kelapa-kelapa di perkebunan itu.
2. Perkebunan tersebut hingga dibakar orang.
3. Menghasut rakyat dan Masyumi dan G.P.I.I.nya untuk menyerbu polisi negara dan P.Projo.
4. Kawat tilpun kejurusan Tulungagung, Besuki, Kampak-Bandung dan Popoh (pantai selatan) diputuskan.
5. Pemimpin pada tanggal 4-5-1947 sekira jam 21 ± 2000 orang bersenjata tajam untuk menyerbu kl 15 orang polisi Negara yang menjaga di Tumpak Marga serta memberi ultimatum (surat) supaya polisi negara suka menyerahkan diri dengan senjata-senjatanya, serta diajak menyerbu ke Campurdarat. (Polisi Negara-P.Projo).
6. Pantai selatan perhubungan tilpun diputuskan. Sesungguhnya pemerintah cukup alasan-alasan untuk menuntut dan menangkap polisi Juahir tersebut. Karena, segala juga diperbuat tadi (pasal I-VI) itulah perbuatan mata-mata musuh. Dengan jalan manghasut rakyat dengan mengacau garis belakang, maka keadaan perekonomian rakyat agak kac…pula. (sosial perikas bulan III).
Kesimpulan:
Masyumi seluruhnya menjalankan politik pemecah belah, sehingga rakyat dengan dengan rakyat. Sdr.Moh Sarjan dari pusat daerah Masyumi k…yang menjalankan rol yang terpenting. (biografi Moh Sarjanakan menusul). Di daerah Pare Blitar, Tulungagung) Kawedanan Campurdarat, Trenggalek kawedanan Campurdarat, Bandung-Besuku dan Pakel, Durenan) rakyat dipecah belah.
-------------------OOOOOOOOO--------------------
NB. Sumber naskah berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
yang diambil pada bulan Desember tahun 2009. Lalu diketik ulang oleh penulis (Achmad Bachrudin) dengan merubah sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), tetapi tidak merubah sedikitpun kata di dalamnya. Memang terdapat perbedaan dalam penggunaan gaya bahasa, mengingat naskah tersebut ditulis sekitar tahun 1947.
Tambahan dari penulis:
Machtvertoon (dari Bhs Belanda) : Pameran kekuasaan
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.