Pages

Sunday, July 28, 2013

Kepulauan Seribu “Permata” di Utara Ibukota


        Indonesia merupakan negara kepulauan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pulau yang ada, yakni mencapai ± 17.504 buah. Dari jumlah tersebut masih banyak pulau yang belum mempunyai nama atau belum ada penghuninya. Berbicara tentang pulau, tentu kita tidak lepas membicarakan tentang keberadaan/keindahan alamnya. Salah satu pulau yang akan saya bahas saat ini yaitu Kepulauan Seribu. Secara geografis Kepulauan Seribu terletak 5°23’–5°40’LS, 106°25’–106°37’BT di sebelah utara kota Jakarta atau berjarak ± 45 Kilometer, dengan luas 1.180,8 hektaree (11,8 km²).
Sebelum memasuki bulan puasa pada tahun 2013 ini, saya dan teman-teman mencoba untuk mencari beberapa tempat liburan yang sekiranya dapat menghilangkan rasa penat selama bekerja. Kami bekerja di bagian sales representatif di salah satu bank BUMN di Jakarta. Setiap hari kami berhadapan dengan kemacetan dan hiruk pikuk di kota Jakarta, sehingga kami butuh liburan untuk menyegarkan badan. Dari beberapa tempat yang ditawarkan, akhirnya kami memilih untuk berlibur ke Pulau Seribu. Hal ini dengan alasan lokasinya yang dekat dengan Jakarta dan biaya yang terbilang cukup murah.
Di Pelabuhan Muara Angke

Setelah semua perbekalan siap, kami berangkat pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2013 menuju ke lokasi. Rombongan kami berangkat sebanyak 18 orang. Pagi-pagi kami berkumpul di salah satu temen kami yang ada di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur. Selanjutnya kami naik angkot untuk menuju ke pelabuhan Muara Angke. Pelabuhan ini berada di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Disana kami tiba pukul 08.00 Wib. Sambil menunggu keberangkatan kapal kami coba mengisi perut dahulu di deket pelabuhan, dan tidak lupa kami berfoto-foto di sekitar pelabuhan.
Sekitar pukul 10.00 wib, kapal yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba. Dan kami satu persatu menaiki kapal. Kami duduk di lantai 2 bagian belakang. Selama perjalanan kami melihat ombak lautan yang cukup besar dan keindahan pulau di Kepulauan Seribu, seperti Pulau Bidadari, Pulau Tidung, dan lain sebagainya. Sekitar 2,5 jam kemudian, kapal yang kami naiki bersandar sebentar di pulau Tidung. Sebagian penumpang turun di pulau ini, karena pulau ini juga menawarkan wisata yang tidak kalah menarik dengan pulau yang lain. Kami masih berada di kapal untuk menuju ke Pulau Pramuka. Selanjutnya perjalan kapal kami menuju Pulau Pramuka. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 40 menit. Setelah sampai di Pulau Pramuka. Kami beristirahat sebentar untuk makan, mandi dan sholat Dhuhur. Selajutnya perjalanan dilanjutkan ke pulau Semak Daun dengan menggunakan kapal kayu. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 20 menit. Pukul 17.00 wib kami tiba di Pulau Semak Daun. Saya tidak tahu persis berapa luas pulau ini, menurut perkiraan saya, pulau ini seukuran lapangan sepak bola. Selanjutnya kami memasang tenda untuk istirahat di malam hari. Aktifitas kami dari 20.00 sampai jam 01.00 wib antara lain: membakar ikan, bernyanyi bersama, berfoto ria, menikmati keindahan bintang-bingtang di angkasa, dan lain sebagainya.
Di Pulau Semak Daun
Di Pulau Semak Daun
            Keesokan harinya kami masih menikmati pantai Semak Daun dengan cara berenang dan bermain sepakbola di bibir pantai. Kami sangat senang bisa belibur di tempat ini, karena panorama alam nya sungguh luar biasa. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi pantainya yang bersih dengan berpasir putih. Pepohonan yang masih rindang dan merdunya suara burung yang berkicau. Selain itu, penduduk setempat juga sangat ramah dalam menyambut kedatangan kami. Mereka bersedia memberikan bantuan kepada kami, misalnya bantuan tempat ibadah, tempat istirahat, dan lain sebagainya. 
Di Kapal Kayu
             Ketika waktu menginjak pukul 11.00 kami melakukan aktifitas yang selanjutnya yaitu bermain snorkling. Kami naik kapal kayu untuk menuju Pulau Air. Sekitar setengah jam kami sampai disana. Sungguh kami takjub melihat pemandangan alam di bawah sana. Dengan kondisi air yang begitu jernihnya, saya menganggap seperti batu permata yang memancarkan keindahan yang tiada tara. Karena saking beningnya semua biota laut terlihat dari atas tanpa harus menyelam ke dasar laut. Namun kami belum puas kalau belum melihat secara lebih dekat, oleh karena itu sekitar 10 orang turun untuk melakukan snorkling (menyelam di permukaan), dan sebagian teman kami langsung mencebur ke air tanpa menggunakan alat pelampung, karena mereka sudah jago berenang. Kami bermain snorkling selama satu jam. 
Snorkling di Pulau Air
            Setelah selesai bermain snorkling, kami melanjutkan perjalan ke Pulau Pramuka. Kami tiba disana sekitar pukul 13.30 wib. Di Pulau pramuka kami beristirahat sebentar untuk makan, mandi, sholat dan lain sebagainya. Selanjutnya kami naik kapal untuk kembali ke Jakarta.

Sumber:
1. Wikipedia
2. Foto Pribadi




No comments:

Post a Comment

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.